Pelatihan Kepenulisan Buku Konten Lokal dan Anak

Ponorogo – Semakin berkurangnya hiburan untuk anak – anak dan menurunnya minat serta budaya baca pada anak -anak karena pengaruh gadet, dan didasari oleh kesadaran bahwa sudah seharusnya anak – anak memiliki bacaan yang mendidik serta sesuai dengan umurnya, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melihat hal tersebut tergerak untuk menggali potensi masyrakat Ponorogo untuk turut serta aktiv dalam kepenulisan buku bertema anak -anak. Selain penulisan bertema anak – anak juga diselipkan tema konten lokal, begitu banyak legenda yang ada di Ponorogo yang hanya dapat kita dengar dari cerita para orang tua tetapi belum seluruhnya dapat kita baca melalui sebuah buku. Untuk itu pada hari Minggu tanggal 03 November 2018 bertempat di ruang layanan baca umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ponorogo diselenggarakan pelatihan kepenulisan buku anak dan konten lokal dengan narasumber penulis buku anak dan legenda kak Thifa dan kak Indra Gunawan dari penerbit Diva Press. kegiatan ini diikuti oleh 52 peserta dari masyarakat umum, pelajar dan juga pondok pesantren, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak generasi yang melek baca serta mampu menuangkan ide dan pemikirannya dalam sebuah tulisan, kedepan diharapkan akan lahir penulis – penulis buku best seller dari Kabupaten Ponorogo, yang akan memperkenalkan budaya lokal ponorogo melalui karya tulisnya, sehingga generasi mendatang tetap mengenal seni, budaya, adat istiadat dan legenda yang ada di Ponorogo.

Kak Thifa sedang menyampaikan materi

Pada pelatihan kepenulisan kali ini kak Indra Gunawan memberikan materi tentang dunia perbukuan saat ini dan marketing buku, serta kak Thifa yang memberikan materi tentang teknik penulisan cerita anak dan legenda. Kak thifa menyebutkan bahwa untuk dapat menjadi penulis harus dimulai dengan kegemaran membaca. Ada beberapa tujuan menulis khususnya buku anak – anak diantaranya yaitu untuk dapat berbagi kebahagiaan kepada anak -anak dan memberikan cerita yang mampu membangun karakter positif pada anak -anak. Untuk menuliskan buku cerita anak baik itu dongeng, cerpen anak, novel anak maupun legenda haruslah memilih kalimat yang pendek dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak – anak.

Antusiasme peserta mengikuti pelatihan kepenulisan buku anak dan konten lokal

Peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara dalam pelatihan ini, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan mengenai materi kepenulisan tersebut, dan pada akhir sesi kak Thifa membagikan buku untuk peserta yang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan waktu paling cepat serta mengajak peserta untuk memulai menulis dimulai dari sekarang.

(Ditulis oleh Nor Vita Sari, Photo Jemani )